Monday, December 11, 2017

2018 Honorer K2 Tak Diangkat jadi CPNS, Bakal Ada Boikot

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) Maluku Utara Said Amir menyatakan, bila tahun depan pemerintah tidak membuka peluang bagi honorer dalam penerimaan CPNS, akan ada aksi besar-besar.polres aceh besar
Aksi tidak hanya demo, tapi juga pemboikotan kantor gubernur, bupati, dan wali kota.erapor guru mapel inpor nilai
"Sepertinya kami harus bersikap tegas. Selama ini kami selalu mengikuti prosedur tapi dibalas pemerintah dengan penundaan," kata Said kepada JPNN.com, Minggu (10/12).jokowi
Said yang masuk dalam Tim 9 FHK2I pusat ini menambahkan, pihaknya tidak mau lagi dipermainkan pemerintah. Mereka hanya menuntut keadilan diangkat CPNS sebagai tanda terima kasih pemerintah kepada honorer.videopad 5.11
"Jika 2018, MenPAN-RB hanya membuka penerimaan CPNS jalur umum, kami sudah siap memboikot seluruh kantor gubernur, bupati/wali kota. MenPAN-RB harus menuntaskan duku honorer K2 baru lainnya," tegasnya.jokowi mantu
Dia menambahkan, ratusan ribu honorer K2 akan menanti kehadiran MenPAN-RB dalam rapat pembahasan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.paus terdampar

sumber : JPNN

Saturday, December 9, 2017

Honorer K2: Apakah Kami Harus Mengadu ke Ibu Megawati?

JPNN.COM, Para honorer kategori dua (K2) tidak pernah mendapat kepastian kapan mereka akan diangkat menjadi CPNS.polres aceh besar
Belasan hingga puluhan tahun waktu, tenaga, dana, dan pikiran sudah dihabiskan untuk mengabdi, dengan honorer bulanan yang sangat minim.
RAMBUT putih, kerutan wajah, dan gigi yang mulai ompong menjadi bukti otentik sudah begitu lamanya pengabdian sebagian honorer K2.erapor guru mapel inpor nilai
Dengan gaji Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu mereka tetap bertahan di daerah pengabdiannya.
Kondisi ini mungkin sulit bila dialami rekrutmen guru zaman now. Disuguhi dengan beragam fasilitas pun masih banyak yang menolak menjadi guru garis depan (GGD).erapor oleh operator
Lihat saja data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dari kuota CPNS 2016 untuk GGD sebanyak 7000 orang, yang mendaftar hanya 6000an orang.erapor oleh wali kelas
Tak heran bila 439 ribu honorer K2 cemburu. Mereka kesal mengapa pemerintah memilih merekrut guru-guru baru.erapor oleh guru mapel
Sementara di seluruh daerah tersebar guru-guru honorer yang sudah nyata-nyata tetap setia mengabdi walau dibayar rendah.prin erapor
Hati mereka makin sakit manakala pemerintah beralasan merekrut tenaga fresh graduate demi meningkatkan mutu pendidikan.
Padahal banyak guru honorer ini sudah mengisi jam kerja PNS selama belasan hingga puluhan tahun. Karena fakta, masih banyak sekolah yang kekurangan guru PNS.jokowi
"Kami ini kan manusia, bukan batu. Kami masih punya perasaan dan hati kami menjerit kala disebut kami tidak ada kompetensinya. Apakah ini cara pemerintah agar kami tetap dibayar murah," kata Nunik, honorer K2 asal Magelang yang ditemui di Senayan baru-baru ini.
Para honorer K2 berharap para politisi di gedung nan megah itu ikut memperjuangkan nasib mereka.paus terdampar
Nunik yang kini 52 tahun menghabiskan waktunya di sekolah sudah puluhan tahun. Dia pernah ikut tes CPNS jalur K2 pada 2013.
Namun, keberuntungan bukan milik Nunik hingga sampai sekarang harus menerima kenyataan digaji Rp 150 ribu per bulan.rumah aceh
Aslinya, Nunik sudah capek berjuang. Karena setiap ke Jakarta untuk ikut berjuang dia harus merogoh kocek dalam-dalam. Nunik mengandalkan gaji suaminya yang kini sudah pensiun.
"Kalau lihat diombang-ambing begini kadang pengin menyerah juga. Saya makin tua tapi NIP CPNS belum didapat. Namun, saya ingat kalau menyerah apa nggak malu sama tetangga dan kerabat. Mereka tahunya kan saya ini PNS," ungkap Nunik yang sehari-hari bekerja di bagian administrasi sekolah.Koleksi mesium aceh
Nunik tak sendiri, ada Titi Purwaningsih, guru honorer K2 dari Banjarnegara. Didaulat jadi ketua umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), Titi harus membagi waktunya untuk menjadi wali kelas VI dan pejuang honorer. Lebih 14 tahun dia berjuang mendapatkan status PNS.
Namun, hingga saat ini belum ada hasilnya. Ibu dua anak ini mengaku, setiap hari ke sekolah harus mengeluarkan uang transport Rp 20 ribu per hari. Honor yang diterima Rp 150 ribu per bulan dan dibayarkan per triwulan.
"Anak saya yang kedua masih batita. Kalau tugas saya terpaksa menitipkan anak ke pengasuh dengan bayaran jauh lebih besar dari honor yang saya terima. Kalau bukan karena cinta profesi saya sebagai guru mungkin sudah lama saya berhenti," tuturnya dengan mata menerawang.
Titi pun mengaku sudah membuang urat malunya demi perjuangan honorer K2. Tidak ada celah sedikit pun dibiarkan. Lubang sekecil jarum pun akan dilewati demi mendapatkan status PNS.
Sebagai ketum FHK2I, Titi merasa bertanggung jawab memperjuangkan nasih 400 ribu honorer K2.
"Semua sudah kami dekati, DPR, KSP, DPD, KASN, KemenPAN-RB, PGRI, BKN, hasilnya masih begini. Kepada siapa lagi ya kami mengadu. Apakah harus mengadu kepada Ibu Megawati agar presiden ada perhatian pada kami," tuturnya.
Yang membuat honorer menangis, sikap MenPAN-RB tidak menghargai pengabdian mereka. Seandainya bisa bertukar posisi, Titi ingin MenPAN-RB merasakan bagaimana menjadi honorer K2
Dijadikan pembantu bagi PNS, tapi kesejahteraannya tidak dipikirkan. Kemudian dihujat dengan berbagai alasan bahwa tidak punya kompetensi.
"Bapak presiden, bapak-bapak pejabat, tolong jangan merendahkan kami lagi. Kenapa kalau kompetensi kami rendah, tidak ada yang berani memecat kami. Tolong beri kami kepastian," ucapnya.
Titi melanjutkan, jangan salahkan honorer K2 kalau sampai sekarang tidak pantang menyerah, tetap berjuang demi status PNS. Mereka tidak peduli walaupun dana yang dikeluarkan sudah tidak terhitung jumlahnya.
Sumber : JPNN.com

Friday, December 8, 2017

Jika Pemerintah Arif, Kuota 101 Ribu CPNS untuk Honorer K2

JPNN,Jakarta-Ketua Umum Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih mengatakan, honorer K2 seharusnya mendapat jatah dari kuota 101 ribu CPNS yang diajukan  Menpan-RB Asman Abnurpada 2018.rekor muri polres aceh besar
"Kalau mau bijak, sebaiknya jatah honorer K2 70 persen dari 101 ribu. Sedangkan bila mau arif, kuota 101 ribu dikasih semua ke honorer K2," kata Titi kepada JPNN, Kamis (7/12).Rumah Aceh
Dia menolak apabila kuota honorer K2 lebih kecil daripada pelamar umum.mesium aceh
Sebab, ada sekitar 25 ribu honorer K2 yang usianya di atas 50 tahun.perjuangan operator
Titi menambahkan, honorer K2 menyadari kesulitan keuangan negara.erapor guru mapel inpor nilai
Karena itu, honorer K2 tidak meminta diangkat sekaligus.erapor oleh wali kelas
Honorer K2, sambung Titi, membutuhkan payung hukum sebagai landasan pengangkatan menjadi CPNS.prin erapor
"Mau diangkat berapa tahap pun kami terima. Asal ada payung hukumnya agar kami bisa menunggu dengan tenang dan tidak menggantung kayak ini," ucap Titi.erapor siswa

sumber : JPNN

Thursday, December 7, 2017

Jika Diangkat CPNS, Jangan Lupa Pilih Pak Jokowi ya, Takbir!


JPNN.com, Jakarta. Rencana Revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi ajang cari dukungan untuk meraup suara di Pilpres 2019 mendatang.polres aceh besar
Revisi UU ASN ini diharapkan mengakomodasi keinginan honorer K2, yang jumlahnya sekitar 400 ribuan, untuk bisa diangkat menjadi CPNS.erapor oleh operator
Setidaknya itu yang terpampang dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dengan Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), DPRD Kabupaten Langkat dan Kota Bontang di Senayan, Rabu (6/12).erapor guru mapel inpor nilai
Ini bermula ketika Wakil Ketua Baleg DPR RI Toto Daryanto mengungkapkan komitmen partainya memperjuangkan honorer K2.erapor oleh guru mapel
"PAN itu selalu bersama PDIP memperjuangkan nasib honorer K2. Kalian harus yakin, tidak mungkin Pak Jokowi tidak akan mengangkat kalian menjadi CPNS. Kalau sudah jadi CPNS jangan lupa pilih Pak Jokowi ya," ujar Toto yang disambut takbir ratusan honorer K2 dari 17 provinsi.prin erapor
Politikus PAN ini juga meminta seluruh honorer K2 memperhatikan wajah-wajah legislator Senayan yang serius membahas revisi UU ASN. Revisi ini hanya jalan satu-satunya bagi honorer K2 menjadi CPNS.erapor siswa
"Lihat baik-baik wajah anggota DPR ini. Ada Pak Arif Wibowo dari PDIP, Ibu Rieke (Rieke Diah Pitaloka) PDIP, Pak Bambang Gerindra, ada dari Golkar, dan PPP. Jangan lupa ya nanti, diingat-ingat nanti," ujarnya sambil tertawa.perjuangan operator
Dia menambahkan, pada dasarnya semua fraksi setuju revisi UU ASN. Itu sebabnya bila ada anggota DPR yang menolak, jangan lagi dipilih. "Jangan pilih anggota DPR yang tidak berpihak kepada revisi UU ASN," ucapnya. 

Sumber : JPNN

Monday, December 4, 2017

Harapan Dari Presiden untuk Guru Honorer, Tahun Depan Ada Pengangkatan

JawaPos.com - Para guru yang selama ini berstatuskan sebagai honorer, guru bantu atau non-CPNS masih memiliki harapan dapat diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Hal diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri puncak Hari Guru Nasional ((HGN) di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, kemarin (2/12).Koleksi mesium aceh
Puncak HGN selain dipadati30 ribu guru, juga dihadiri Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Pada kesempatan itu, Jokowi menuturkan, negara sedang giat membangun infrastruktur. Tujuannya adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Karena itu, anggarannya harus dibagi-bagi antara infrastruktur dan penambahan pegawai negeri baru. Termasuk untuk mengisi kekurangan guru PNS di daerah.rumah aceh
"Guru yang sudah mengabdi lama, memenuhi kompetensi, dan kualifikasi diutamakan," katanya, lantas disambut riuh para guru.pecahkan rekor muri
Jokowi menegaskan kepada jajarannya supaya jangan sampai menutup kesempatan bagi guru-guru tidak tetap yang sudah mengabdi lama untuk bisa menjadi PNS. Termasuk para guru honorer yang mengajar di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).erapor oleh operator
Secara khusus, Jokowi memerintah Mendikbud, Menteri PAN-RB Asman Abnur, dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana untuk membahas teknis pengangkatan CPNS guru tahun depan. Jokowi berpesan supaya pengangkatan CPNS guru berjalan baik dan sesuai ketentuan. "Sekali lagi, tanpa menghilangkan kesempatan bagi guru tidak tetap (atau guru honorer, Red)," tuturnya.erapor oleh wali kelas
Jokowi juga menjawab aduan ketua umum PGRI soal pencairan tunjangan profesi guru (TPG) dan beban urusan administrasi yang dialami guru. Dia mengakui bahwa tugas guru adalah mendidik siswa sebaik-baiknya sehingga harus lebih banyak waktu mendampingi anak-anak. Untuk urusan administrasi terkait kenaikan pangkat, pencairan TPG, inpassing, dan sertifikasi, dia berharap bisa disederhanakan. "Jangan diruwet-ruwet, dimbulet-mbulet. Harus disederhanakan," katanya.prin erapor
Kemudian, soal pencairan TPG, Jokowi mengatakan akan mengawal langsung. Dia berjanji melihat langsung perkembangan pencairannya. Untuk itu, dia berharap koordinasi pemerintah pusat dan daerah untuk pencairan TPG bisa dibangun dengan baik. Jokowi tidak ingin mendengar keluhan guru bahwa pencairan TPG molor atau terlambat.erapor siswa
Unifah berharap pernyataan Jokowi yang membuka kesempatan untuk guru honorer menjadi CPNS tahun depan benar-benar terwujud.perjuangan operator

sumber : Jawa Pos

Thursday, November 30, 2017

koleksi mesium aceh (collection of aceh museum)

Kepsek Diminta Saweran untuk Tambah Gaji Guru Honorer

JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy menyodorkan solusi untuk mengatasi persoalan minimnya gaji guru honorer.
Sambil menunggu rekrutmen CPNS baru, Mendikbud Muhadjir Effendy berharap kepala sekolah dan guru PNS saweran untuk menambah gaji guru honorer.erapor guru mapel inpor nilai
Muhadjir menuturkan saat ini jumlah guru honorer di sekolah negeri mencapai 736 ribu. ’’Ini belum termasuk guru honorer di bawah Kemenag (madrasah, red),’’ katanya dalam pertemuan bersama guru-guru se-Kab. Bogor di Sekolah Islam Terpadu Al Madina Cibinong, Kabupaten Bogor kemarin (28/11).Koleksi mesium aceh
Muhadjir mengatakan peran guru honorer untuk jalannya roda pendidikan tidak bisa diremehkan.erapor oleh operator
Dia mengatakan tahun depan bakal terjadi gelombang pensiun guru negeri cukup banyak. Mencapai 270 ribuan orang guru di seluruh Indonesia.
Nah untuk menambah jumlah guru yang pensiun itu, pemerintah cukup berat jika harus mengangkat 270 ribuan guru menjadi CPNS baru.erapor oleh wali kelas
’’Sebab kalau mengangkat 270 ribu guru CPNS baru, dibutuhkan anggaran Rp 40 triliun,’’ tuturnya. Jumlah anggaran yang fantastis itu setara dengan APBN 2018 Kemendikbud.
’’Kalau misalnya Rp 40 persen itu ditanggung Kemendikbud, Kemendikbud bubar tahun depan,’’ jelasnya.koleksi mesium rumah aceh
Sehingga ada skenario pengangkatan CPNS baru dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) atau pegawai kontrak.
Itupun jumlahnya tidak akan sampai 270 ribuan orang sesuai dengan jumlah yang pensiun. Untuk itu peran guru honorer masih sangat dibutuhkan.erapor oleh guru mapel
Terkait dengan gaji guru honorer yang rendah, Muhadjir mengakuinya. ’’Ada yang mengadu gajinya Rp 250 ribu per bulan,’’ tutur dia.
Untuk itu sambil menunggu ada pengangkatan CPNS atau P3K, Muhadjir berharap kepala sekolah dan guru PNS yang sudah mendapatkan TPG untuk saweran menambah penghasilan guru honorer.
’’Mari membuat gerakan membagi rezeki di sekolah. Guru honorer diciprati rezeki,’’ jelasnya.
Muhadjir mencontohkan seorang kepala sekolah dengan pangkat IIIc bisa mengantongi gaji plus tunjangan hingga Rp 11 juta.prin erapor
Dari jumlah itu bisa disisihkan untuk memberikan tambahan penghasilan bagi para guru honorer. Apalagi tidak sedikit guru honorer yang direkrut oleh kepala sekolah sendiri.
Muhadjir menuturkan ada kecenderungan sekolah negeri menambah kapasitas supaya mendapatkan dana BOS besar. Dia mengatakan upaya itu justru akan menambah masalah baru.
Sebab penambahan rombongan belajar harus diikuti dengan penambahan guru dan biaya operasional lainnya.erapor siswa
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengatakan banyak kasus tunggakan pembayaran insentif bagi para guru honorer.
Khususnya guru honorer di SMA dan SMK, setelah ada pengalihan pengelolaan dari kabupaten/kota ke provinsi. ’’Jangan sampai sudah bayarannya sedikit, tertunda juga,’’ tuturnya.
Heru menjelaskan rekrutmen CPNS atau P3K bisa menjadi solusi kesejahteraan guru honorer. Dia berharap pemerintah membuka pengangkatan P3K sebanyak 250 ribu orang.
Sehingga bisa menutup kebutuhan guru di lapangan. Terkait usulan saweran untuk menambah gaji guru honorer, dia berharap selama ada rasa ikhlas dan tanpa paksaan bisa dicoba

sumber : JPNN

Wednesday, November 29, 2017

Menteri Muhadjir: Semua Honorer Diangkat, Kemendikbud Bubar

 BOGOR - Tuntutan ratusan ribu guru honorer menjadi CPNS bakal terganjal. Pasalnya, pemerintah tidak memiliki kecukupan dana untuk mengangkat guru honorer seluruhnya.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, jumlah guru honorer di Indonesia ada 736 ribu orang.
Untuk mengangkat mereka, negara harus butuh anggaran sekira Rp 40 triliun. Sedangkan anggaran Kemendikbud hanya Rp 37 triliun.
"Kalau angkat seluruh guru honorer bisa bubar Kemendikbud," kata Muhadjir di depan para kepsek se Kabupaten Bogor, Selasa (28/11).
Dia menambahkan, pemerintah punya rencana mengangkat guru honorer menjadi PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Dia berharap rencana tersebut bisa terealisasi tahun depan.
"Dari 736 ribu guru honorer tidak sampai 30 persen yang memenuhi syarat. Nah yang sekira 30 persen itulah yang kami ajukan ke MenPAN-RB," terangnya.
Dia menambahkan, ratusan triliun uang negara habis untuk membayar gaji pegawai termasuk guru. Itu sebabnya, negara tidak bisa mengangkat seluruh guru honorer menjadi PNS karena beban negara makin berat.

Sumber : JPNN

Tuesday, November 28, 2017

Honorer K2 Tolak jadi P3K, Maunya PNS

TASIKMALAYA - Rencana pemerintah pusat mengangkat honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) menuai polemik.
Ketua Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Tasikmalaya Nasihin SPdI mengatakan wacana pengangkatan honorer menjadi P3K tidak jadi masalah bagi honorer non-K2.
Akan tetapi, apabila ini diberlakukan kepada honorer K2, mereka sangat keberatan sekali dan jelas akan ditolak.
”Karena kami K2 yang dikejar adalah PNS, bukan P3K,” terangnya kepada Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group) kemarin (27/11).
Sejauh ini perjuangan para honorer K2 bukan mengejar P3K melainkan PNS. Karena alasannya jelas berkaitan dengan usia sehingga sangat membutuhkan penghargaan dari pemerintah.
”Sejak dulu pemerintah selalu menawarkan P3K, namun selalu kita tolak mentah-mentah,” paparnya.
Nasihin menambahkan, honorer K2 itu jenjang kerjannya sudah cukup lama. Bahkan terhitung mulai tanggal (TMT) dari tahun 2005 ke bawah dan intansinya hanya di negeri saja.
Sedangkan untuk non-K2 TMT-nya dari 2006 ke sini dan instansinya ada di negeri dan swasta. ”Dan K2 juga sudah mempunyai dasar hukum, beda dengan non K2,” bebernya.
Saat ini, jumlah honorer K2 di Kabupaten Tasikmalaya mencapai awalnya mencapai 2.047. Namun sampai saat ini yang masih aktif mencapai 2.000.
Dari jumlah tersebut 20 persen berusia 36-40 tahun, 70 persen berusia 40-50 tahun dan 10 persen berusia 50 tahun.
”Jadi alasan penolakan P3K adalah usia kita sudah tidak muda lagi, jadi yang dibutuhkan tunjangan hari tua,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Komunitas Tenaga Sukwan Indonesia (KTSI) Kabupaten Tasikmalaya Salaman Alfarisi menanggapi wacana dari pemerintah pusat untuk mengangkat honorer menjadi P3K.
Karena memang sudah saatnya ada perhatian baik dari segi legalitas maupun kesejahteraannya.
”Apapun kebijakannya, baik itu P3K dan lainnya yang penting terealisasi bukan hanya sebatas wacana saja,” bebernya.
Lanjut dia, pemerientah harus memprioritaskan beberapa kriteria mulai dari segi akademik, masa kerja ditambah kompetensi yang baik.
”Kalau harapan kami semua bisa diajukan, tapi semuanya tentu ada aturan dan regulasinya termasuk kuotanya,” terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya Drs H Abdul Kodir MPd dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tasikmalaya mendorong guru honorer di bawah usia 33 tahun ke bawah menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (P3K).
Ini supaya honorer yang jumlahnya lebih dari 5.000 orang itu statusnya jelas.
”Itu gerakan langkah-langkah pusat itu (diarahkan ke P3K, Red) lebih baik ketimbang guru honorer tidak diberi apa-apa. Jadi lebih baik masuk dulu ke situ (P3K, Red) karena itu merupakan satu jalan yang memang untuk diakui. Kita terus upayakan mereka (guru honorer, Red), kita itu butuh mereka,” ujarnya.
Langkah pemerintah pusat mengangkat honorer menjadi P3K, kata Kodir, tidak akan mematikan langkah honorer ini menjadi PNS.
”Tidak. Karena sama-sama aparatur sipil negara (ASN). Hak dan kewajibannya sama. Gajinya pun sama. Mudah-mudahan ke depannya bisa diarahkan menjadi PNS,” harapnya.
Bagaimana dengan evaluasi tahunan kepada P3K? ”Jangankan P3K, yang PNS juga sama yang sudah pegawai negeri dievaluasi. Ya kalau kinerjanya kurang bagus, terus menurun. Bahkan bisa sampai dipecat dan dikeluarkan. Aturannya seperti itu,” terang pimpinan tertinggi PNS di Kabupaten Tasikmalaya ini.

Sumber : JPNN

Monday, November 27, 2017

Guru PNS Hanya 40 Persen, Selebihnya Honorer

SURABAYA - Ketua PGRI Jawa Timur Ichwan Sumadi mengungkapkan, di Jatim sendiri angka kebutuhan guru produktif masih sangat tinggi.
Dia juga menyebutkan, jumlah guru di sekolah didominasi oleh guru tidak tetap (GTT).
Dikatakan, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, semuanya kekurangan guru. Perbandingannya dapat dilihat pada SMA/SMK.Rumah Aceh
“Dari data yang ada, guru honorer atau GTT mencapai 60 persen, sedangkan guru PNS hanya 40 persen," ungkap Ichwan kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group).Jokowi Mantu
Dari 38 kabupaten/kota, lanjut Ichwan, daerah yang paling besar jumlah kebutuhan guru yakni di Pulau Madura.Erapor Untuk Siswa
Melihat banyaknya jumlah GTT, Ichsan berharap kesejahteraan guru honorerjuga dapat menjadi perhatian pemerintah.
“Kami berharap khususnya pada GTT dan PTT yang sudah mengajar di SMA/K mendapatkan tambahan upah, mengingat dalam praktiknya mereka juga mengajar full layaknya guru PNS,” tandasnya.

Saturday, November 25, 2017

Kisah Pak Kholil, Guru Honorer yang Nyambi Jualan Kerupuk

Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November. Jasa para pahlawan tanpa tanda jasa ini sungguh besar bagi negeri ini.
Namun, di balik jasa besar itu, masih ada guru yang nyambi dengan pekerjaan lain demi menopang kebutuhan tiap hari.
Tak sedikit dari profesi guru melakukan usaha sampingan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Di luar aktivitas mengajar, ada yang jualan kerupuk dan pekerjaan halal lainnya.

cara menginstal admin erapor
Seperti yang dilakoni Abdul Kholil, 42, guru honorer yang tinggal di RT 4, RW 1, Dusun Krajan, Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jatim, ini.
Di rumahnya dia tinggal bersama istrinya, Nur Ngatiyah, 38. Aktivitas dia sebagai guru sangat terlihat dari kalender dan beberapa stiker kegiatan sekolah yang tertempel di tembok.

pengisian erapor oleh guru mapel
Selebihnya, di rumahnya lebih banyak terdapat tumpukan kerupuk berbagai ukuran.
Menjadi guru dan menjual kerupuk memang tidak bisa dilepaskan dari kegiatan sehari-hari ayah dari Nuril Ansor, 15, dan M. Shilfan Abdi Rofa, 7 ini.
Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Kholil menyebut aktivitas yang dia lakoni sebagai bentuk usaha mencukup kebutuhan hidup. Baginya, menjadi guru bukan untuk bekerja tapi berjuang dalam mencerdaskan generasi muda.
”Usaha inti saya kerupuk. Di sekolah bukan kerja, di sana kita berjuang untuk pendidikan anak-anak,” terangnya.
Jadwal mengajarnya pun cukup padat dan berpindah-pindah. Dalam seminggu, dia harus memenuhi waktunya mengajar agama di SMP Karya Dharma/Kosgoro Puwoharjo setiap Selasa dan Sabtu.
Di luar jam itu, dia harus membagikan ilmunya kepada santri untuk belajar kitab Kifayatul Awam, dan setiap hari Rabu mulai pukul 09.00 hingga 10.30 di Pesantren Darul Falah.
Setiap sore mulai pukul 15.00 dia harus mendampingi anak-anak belajar mengaji di TPQ Al Badar yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya.

cara mengprin erapor oeh wali kelas
Aktivitas itu dilanjutkan mengajar Diniyah di masjid Besar Baiturrrohim Purwoharjo Minggu malam, Senin malam, dan Selasa malam.
Dalam sehari, aktivitas yang dia lakukan diawali dengan berjualan kerupuk di Pasar Purwoharjo.
Aktivitas jualan di pasar itu dia batasi hingga waktu persiapan mengajar. ”Kalau ada jam mengajar, pukul 06.30 harus sudah pulang jualan,” terangnya.
Jualan kerupuk biasanya dia lanjutkan menjelang magrib selepas pulang dari kegiatan TPQ.
Kholil biasanya mengirimkan kerupuk-kerupuk di sejumlah warung makanan di sekitar Pasar Purwoharjo. ”Nanti kalau sudah menjelang magrib, kirim krupuk ke yang dekat-dekat,” katanya.
Hasil yang dia dapat dari berjualan kerupuk sudah sangat cukup. Dari hasil usahanya ini, sedikit banyak Kholil menyisihkan untuk membantu anak-anak yang mengalami masalah dalam menempuh sekolah.

siswa dapat melihat rapornya di erapor asal satu jaringan
”Alhamdulillah, bisa untuk menunjang aktivitas saya di sekolah, saya juga sudah berani mendaftar haji,” terangnya.
Kesibukan Kholil dalam membagi waktu antara jualan kerupuk dan kegiatan mengajar tidak bisa dilepaskan dari dukungan keluarga.
”Istri saya paling mendukung. Saya di TPQ juga bersama dia. Jika tidak ada dukungan tentu saya sudah berhenti,” jelasnya.
Ke depan, dia berobsesi memiliki kesibukan yang bisa menampung dan mendukung kegiatan anak yatim piatu yang ada di daerahnya.
Hal ini tidak lepas dari dorongan dari sejumlah tokoh yang selama ini mendukung aktivitasnya.
”Saya dulu didorong sama dermawan (anggota DPR) untuk mengelola panti anak yatim. Saya bilang asal ada yang di depan, saya siap,” tegasnya.

Indahnya mandalika bersama pak jokowi
Totalitas dalam memajukan dunia pendidikan saat ini merupakan bentuk hormat dan taatnya kepada guru.
Sejak belajar di Pesantren Darul Falah, Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, Kholil selalu berusaha mematuhi arahan dari gurunya.
Bahkan, selepas dari pesantren pada 2001, dia juga harus kembali saat diminta gurunya pulang untuk membantu mengajar. ”Saya begini ini juga karena bentuk manut kepada guru saya,” ujarnya.
Di mata tetangganya, perjuangan Kholil dalam dunia pendidikan cukup diakui. ”Beliau (Kholil, Red) seorang pekerja keras. Saya dulu yang mengajari mengaji ya beliau,” ucap Awang Nuryadin, 21, tetangga yang juga mantan murid Kholil.
sumber : JPNN

Thursday, November 23, 2017

Kabar Gembira, Gaji Guru Honorer Pasti Naik

BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin bakal menaikkan gaji guru honorer pada 2018 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto mengatakan, kenaikan itu akan diusulkan dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) 2018.
“Dari usulan beberapa pihak, di antaranya, PGRI, Inspektorat, dan Badan Keuangan, kami lakukan jejak pendapat. Kesimpulannya, kami akan menggeser Bosda 2018 untuk guru honorer,” kata Totok sebagaimana dilansir Prokal, Kamis (23/11).
Bosda pada 2018 dianggarkan sekitar Rp 11 miliar. Sedangkan jumlah guru honorer tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sekitar 1.500 orang.
“Memang kami mengusulkan awalnya itu gaji guru honorer mencapai Rp 1 juta. Namun, karena APBD tidak memungkinkan, jumlahnya tidak sampai begitu. Meski begitu, ada kenaikan,” ucap Totok.
Dia menambahkan, payung hukum untuk kenaikan upah guru honorer juga akan dibuat.
Dengan begitu, kenaikan tersebut tak menyalahi aturan karena dananya diambil dari APBD.
“Bayangkan saja ada yang hanya diupah Rp 200 ribu per bulannya. Tentunya sangat memprihatinkan. Makanya kami coba cari solusi agar kesejahteraan mereka bisa ditingkatkan,” ujarnya.

sumber : JPNN

Bidan PTT 35 Tahun ke Atas Bakal Diangkat PNS, Honorer K2?


JAKARTA - Ratusan honorer kategori dua, perwakilan 23 provinsi pagi ini berbondong-bondong ke DPR RI. Mereka ingin memperjuangkan nasibnya untuk diangkat menjadi PNS.
Salah satu misi yang dibawa honorer K2 adalah mempertanyakan alasan DPR memprioritaskan bidan.
“Ada banyak yang akan kami tanyakan. Salah satunya soal bidan yang sebagian besar sudah diangkat PNS. Sebagian lagi yang usia 35 tahun ke atas tengah digodok," kata Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Jawa Barat, Imam Supriatna kepada JPNN, Kamis (23/11).
Dihubungi terpisah, anggota Badan Legislasi DPR RI Bambang Riyanto mengakui, ada kemungkinan bidan PTT 35 tahun ke atas diangkat PNS. Ini dilihat dari upaya DPR membentuk Panja Kebidanan.
"Ini akan saya pertanyakan juga di rapat pembahasan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) 4 Desember nanti. Karena antara bidan dan honorer K2 sama-sama harus diperjuangkan," ujarnya.
Politikus Gerindra ini menegaskan, Baleg akan tetap komitmen membahas masalah honorer K2. Apalagi Supres-nya (Surat Presiden, red) sudah turun dan tinggal dibahas.
"Kalau bidan bisa diperjuangkan jadi PNS, harusnya honorer K2 juga bisa. Kalau dibilang perannya penting, guru honorer juga sangat penting. Jadi sama-sama butuh perhatian pemerintah dan DPR," tandasnya.

sumber :JPNN

Hanya 1.152 Honorer K2 yang Terdata dan Faktanya Masih Ada 11 Ribu Honorer yang Belum Masuk Databes

CIAMIS - Hingga saat ini belum ada tanda-tanda honorer K2diangkat menjadi CPNS.
Di Ciamis, Jabar, harapan ribuan honorer untuk bisa menyandang status CPNS masih sebatas angan-angan.
“Padahal kami sudah bekerja, mengabdi dan berjuang melalui berbagai cara, termasuk berdemonstrasi ke pemerintah pusat dan daerah. Meski begitu, kami tetap semangat,” Ketua Paguyuban Honorer Kategori 2 (K2) Kabupaten Ciamis Any Radiani kepada Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group).
Sampai saat ini, ada 1.152 honorer K2 yang berharap segera diangkat menjadi PNS. Mereka berasal dari 600 tenaga pendidik dan sisanya, 552 orang honorer umum.
“Namun justru kami ketahui dan mencatat yang di luar gabung paguyuban yang baru-baru lebih banyak mencapai 11 ribu, baik guru atau umumnya, “ ungkap Ani.
Sebanyak 11 ribu ”honorer baru” itu merupakan orang-orang yang magang di berbagai instansi di Ciamis. Bagi Ani, orang-orang magang itu tetap saja disebut honorer.
Soal nasib honorer K2, kata Ani, datang dari Bupati Ciamis H Iing Syam Arifin. Hasil obrolan dengan orang nomor satu di Kabupaten Ciamis itu jika ada program dari pemerintah pusat mengangkat PNS, maka K2 akan diprioritaskan.
Karena honorer K2 saat ini kerjanya berat di SKPD, kecamatan atau kelurahan, desa hingga di sekolah-sekolah.
Di sekolah, honorer K2, kata dia, banyak juga yang menjadi operator sekolah. Itu pekerjaan berat. Tak heran, mereka sangat dibutuhkan.
“Makanya harapan kami akomodir dulu honorer K2 diperhatikan kesejahteraannya dan mudah-mudahan diangkat jadi PNS,” harapnya.
Dalam wawancara terpisah, Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ciamis Drs Endang Sukirman MM menjelaskan honorer yang tercatat di BKPSDM hanya honorer K2. Jumlahnya 1.152. Soal rinciannya, dia belum memilikinya.
Bagaimana dengan tenaga magang atau honorer baru yang mencapai 11 ribu orang? Sesuai aturannya, kata dia, itu tidak boleh, karena setelah eks honorer K2 tidak boleh lagi ada honorer.
“Termasuk di kami juga tidak mencatat hal itu, karena jelas tidak boleh ada pengangkatan honorer juga. Di kami hanya terdata eks honorer K2. Kalau yang baru-baru tidak tahu,“ ujarnya.
Adakah sanksi bagi yang mengangkat honorer baru? Kata Endang tidak ada. Hanya, biasanya, kata dia, SKPD atau sekolah memiliki perjanjian dengan tenaga sukarelawan (sukwan) untuk tidak meminta atau menuntut menjadi PNS dan tidak meminta dibayar.
Karena sukwan itu, sukarelawan. “Jadi sepengetahuan kami seperti itu,“ ujarnya.
Sumber JPNN

Wednesday, November 22, 2017

Ratusan Ribu Honorer K2 Kecewa pada Mendikbud

JAKARTA - Ratusan ribu honorer kategori dua (K2) mengungkapkan kekecawaannya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Mendikbud dinilai tidak punya tanda terima kasih kepada honorer K2 yang selama ini sudah mendedikasikan diri pada dunia pendidikan.
"Kami kecewa kenapa ada ide mau mem-P3K-kan guru honorer. Kami bersyukur kalau Kemendikbud akhirnya mengakui kalau saat ini kekurangan guru PNS," kata Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN, Selasa (21/11).
Harusnya, kata Titi, guru-guru honorer yang sudah mengabdi belasan hingga puluhan tahun diberikan perlakuan khusus.
Sebab, saat terjadi krisis guru, honorer yang jadi garda terdepan.
"Kalau mau angkat guru di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) tidak perlu guru garis depan. Kami banyak yang mengajar di 3T tapi dicuekin," ucapnya.
Ketua FHK2I Jawa Barat Imam Supriatna menambahkan, sampai kapan pun mereka akan menolak opsi lain selain PNS.
Pemerintah hanya beralasan tidak ada dasar hukum. Itu sebabnya honorer K2 mengajak pemerintah untuk merevisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) agar ada pintu masuk mengangkat mereka menjadi CPNS.
Sumber JPNN

Tuesday, November 21, 2017

Guru Honorer Sangat di Butuh Untuk Mengantisipasi Kekurangan Guru di SD


Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan, kekurangan guru saat ini paling banyak ada di jenjang SD.
Dia berharap pemerintah tidak mempersulit pengangkatan guru honorer menjadi CPNS. Sebab, selama ini guru honorer membantu pemerintah mengatasi kekurangan guru.
’’Coba tidak ada guru honorer, pasti banyak SD yang tidak bisa berjalan kegiatannya,’’ tuturnya.
Sebab, banyak ditemukan di dalam satu unit SD, hanya ada satu guru PNS yang merangkap kepala sekolah. Sisanya diisi guru honorer.
Dia tidak keberatan dilakukan seleksi asalkan sama-sama guru honorer. Artinya dalam setiap pengangkatan CPNS baru, dialokasikan kuota untuk guru honorer. Unifah mengakui guru harus kompeten dan professional.
Pengurus Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Mansur mengatakan, pengangkatan guru honorer menjadi CPNS atau P3K di antaranya terkait kesejahteraan.
Saat ini sumber gaji guru honorer beraneka ragam. ’’Ada yang digaji APBN kota, kabupaten, atau provinsi. Tetapi banyak juga yang masih digaji sekolah,’’ tuturnya.
Wakil Kepada SMAN 1 Gunungsari Lombok Barat itu menjelaskan, guru honorer yang sudah sertifikasi dan mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG) gajinya lumayan besar.
Yakni mencapai Rp 1,5 juta per bulan. Sedangkan guru honorer yang hanya menggantungkan dari SPP atau dana BOS masih ada yang digaji kurang dari Rp 1 juta per bulan.
Sumber JPNN

rumah aceh ruang tengah

Monday, November 20, 2017

Maukah MenPAN-RB Hadiri Pembahasan Revisi UU ASN?


Revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dibahas pada 4 Desember mendatang.
Namun, kabar itu tidak langsung membuat honorer kategori dua (K2) gembira.
Mereka was-was agenda tersebut batal lagi. Sebab, pemerintah tidak hadir dalam tiga pembahasan sebelumnya.
"Mudah-mudahan ini tidak batal lagi. Kami jengah dengan pengalaman yang terdahulu ketika berduyun-duyun ke Jakarta. Ternyata pepesan kosong yang kami dapat," kata Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Jawa Tengah Ahmad Saefuddin kepada JPNN, Sabtu (18/11).
Hal yang sama diutarakan Ketua FHK2I Sumatera Selatan (Sumsel) Syamsulrizal.
"Kami selalu berdoa untuk keberhasilan perjuangan FHK2I. Khusus buat Pak MenPAN-RB semoga bisa memberikan harapan yang pasti buat honorer K2," ucapnya.
Sebelumnya, anggota Baleg DPR RI Bambang Riyanto mengaku sudah menerima jadwal pembahasan revisi UU ASN.
Awalnya, jadwal tersebut tidak ada. Namun, politikus Gerindra itu meminta komitmen pimpinan Baleg untuk membahas revisi UU ASN.